BANTUL – Agenda #selsasasastraroadshow kedua di tahun 2018 berlangsung di Dusun Nawungan I, Selopamioro, Imogiri Bantul pada hari sabtu (12/5/2108). Acara yang digelar kerja bareng antara Muda Mudi PENASA (Pemuda Nawungan Satu) dengan Komunitas #selasasastra dan Seksi Perfilman Dinas Kebudayaan DIY, berlangsung meriah.
Acara berlangsung sehabis isya’ dimulai dengan pemutaran film dari Seksi Perfilman Dinas Kebudayaan DIY, dilanjutkan sambutan dan pentas seni sastra, dimana pada kesempatan ini menampilkan Nunung Deni Puspitasari yang membacakan Puisi Gus Mus ‘Aku Harus Bagaimana?, Musikalisasi Puisi Dari Sanggar Pena Kartika, Dramatic Art oleh Sindi Novitasari, Pentas Tari dari Sanggar Umbul Sekar, Pembacaan Gurit dari Paguyuban Sastrawan Jawa Bantul Paramarta oleh Bambang Nugroho, dan pementasan Dagelan Jawa oleh Warga Dusun Nawungan. Acara ditutup dengan pemutaran film dokumenter layanan masyarakat dari Dinas Kebudayaan DIY.
Dalam sambutannya, Cahyono ketua panitia dari dusun Nawungan merasa senang bisa bekerjasama dalam penyelenggaraan acara ini, mengingat banyaknya agenda seni budaya di dusunnya yang lumayan padat setiap tahunnya. Sementara itu Juriyanto Kadus Nawungan I mengungkapkan bahwa peran seni budaya untuk membentuk karakter masyarakat bisa digunakan untuk terus melestarikan budaya dan mengangkat nama baik dusun.
Sementara itu, Dhanik Suratno pendamping desa budaya desa Selopamioro yang ditugasi oleh Dinas Kebudayaan DIY untuk mendampingi kegiatan budaya di desa mengatakan, bahwa melalui seni sastra dan bentuk lainnya, nantinya diharapkan mampu mengangkat kemandirian desa melalui seni budaya.
“Selopamioro sudah banyak potensi seni dan budaya yang patut dijaga dan diunggulkan, kebetulan acara malam ini juga ada pemutaran film dan pentas seni budaya, berbagai kegiatan budaya ada di desa ini, patut diapresiasi,” ungkapnya.
Semenetara itu, Nunung Deni Puspitasari mengungkapkan rasa bahagianya bahwa dirinya dan rombongan bisa diterima oleh masyarakat Nawungan dengan penuh sukacita. Gelaran #selasasastraroadshow olehnya dan kawan-kawan akan dilaksanakan setiap bulan dengan mengunjungi dusun-dusun atau kelompok masyarakat khususnya di Bantul.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, bisa meluaskan apresiasi terhadap sastra bagi masyarakat umum, bukan hanya yang terpelajar, tetapi semua kalangan, karena sastra pada dasarnya milik kita bersama,” harap Nunung.
Lebih lanjut Tedi kusyairi selaku narasumber kurator pemutaran film Dinas Kebudayaan DIY mengatakan, untuk acara kali ini tidak sekedar memutar dan menonton film, atau sekedar pentas seni biasa, tapi dikemas dalam event yang cukup berat dalam menyampaikan pesan kesenian.
“Seni dalam berbagai bentuk representasinya, baik itu dalam pembacaan puisi, pementasan teater, pentas dagelan, dan film, memiliki makna yang terkandung dalam pokok nilainya, hal itulah yang didialogkan kepada audiens khususnya dari masyarakat umum, sehingga seni sastra pada khsusunya tak lagi dimenara gading yang sulit dipahami oleh kebanyakan, intinya, agar lebih dekat dekat masyarakatnya,” jelas Tedi.
Husnul Latif