Anda berada di
Beranda > Pena Mahasiswa > Padepokan 64 KKN UST Program Kerja Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Produk Lilin Aroma Terapi di Padukuhan Cokrogaten, Bimomartani, Ngemplak, Sleman: Strategi Peningkatan UMKM Warga

Padepokan 64 KKN UST Program Kerja Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Produk Lilin Aroma Terapi di Padukuhan Cokrogaten, Bimomartani, Ngemplak, Sleman: Strategi Peningkatan UMKM Warga

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (UST) melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang cara mengelola limbah rumah tangga dengan mengubah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, pada Hari Senin (19/08/2024). Di Posko KKN UST Dusun Cokrogaten, Kalurahan Bimomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, acara ini berhasil dilaksanakan dengan mengundang ibu-ibu PKK dan pemuda Cokrogaten.

Salah satu daerah di Sleman yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah Padukuhan Cokrogaten, Bimomartani. Salah satu cara untuk mendorong UMKM di daerah ini adalah dengan mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk lilin aroma terapi. Program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah limbah minyak jelantah yang berbahaya bagi lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.

Pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dan sosialisasi adalah langkah awal dari program ini. Pelatihan ini diikuti oleh 30 ibu-ibu PKK dan 5 pemuda Cokrogaten.

“Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru tentang pemanfaatan minyak jelantah” ujar Abdillah selaku ketua kelompok padepokan 64, Senin (19/08/24).

Materi pelatihan meliputi informasi tentang efek buruk minyak jelantah pada lingkungan dan kesehatan serta cara membuat lilin aroma terapi yang aman dan berkualitas tinggi. Bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin aroma terapi adalah minyak jelantah, arang, essential oil, stearic acid, sloki, sumbu, air, dan pewarna lilin. Minyak jelantah direndam dengan arang untuk mengeluarkan kotoran yang telah menyatu dengan minyak. Proses pembuatan lilin aromaterapi terdiri dari penyaringan, pelelehan, pencetakan, dan pengemasan yang menarik.

“Dalam proses pembuatan, perbandingan takaran perlu diperjelas kembali,” pungkas Farhan, peserta pelatihan.

Setelah pelatihan, pendampingan diberikan selama kegiatan. Tujuan pendampingan adalah untuk membantu peserta mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka pelajari. Di Padukuhan Cokrogaten, Bimomartani, program penggunaan limbah minyak jelantah untuk membuat lilin aroma terapi telah menunjukkan hasil yang baik. Setelah memperoleh kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan bersih, masyarakat setempat telah memulai bisnis baru yang berfokus pada pemanfaatan limbah.

“Dalam proses pembuatan, kami juga memberikan kebebasan peserta untuk mencoba mempraktekan pembuatan lilin.” Imbuh Haniva.

Pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi di Padukuhan Cokrogaten, Bimomartani, merupakan strategi yang efektif dalam meningkatkan UMKM warga. Program ini tidak hanya mengurangi limbah yang berdampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga meningkatkan sumber penghasilan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Penulis: Puji Hariati Winingsih, M.Si, Aprilian Syahputra Abdul Aziz, Veronika Pude Lengari, Muhammad Affidianto Arrusda, Sesilia Argiana Putri, Aris Prasetya, Anjelia Shapira, Muhammad Ilham Abdillah, Haniva Bariroh, Nafi`ah Rahma Utami, Melisa Putri Nur Latifah, Sultan Thaha Arafat Fatahillah, dan Muchlis Dwi Prayoga.

Artikel Serupa

Ke Atas