YOGYA – Pemerintah Kalurahan Srikayangan, Kepolisian, TNI, Kesbangpol dan Kantor Kementerian Agama Kulonprogo menyelenggarakan sarasehan deradikalisasi dan penandatanganan komitmen melawan radikalisme di Balai Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo Kulonprogo, Rabu (20/7/2022) diikuti warga setempat.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Srikayangan, Kepala Kemenag Kulonprogo, Kepala Kesbangpol Kulonprogo, Komandan Kodim 0731, Kapolres Kulonprogo dan Mantan Napiter Bom Bali 1, Joko Triharmanto alias Jek Harun.
Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini menyampaikan, diperlukan kerja sama dari semua pihak untuk mencegah masuknya paham radikalisme.
“Perlu kerja sama antara pemerintah dan semua komponen masyarakat, sehingga upaya-upaya merasuknya paham radikal yang bertentangan dengan Pancasila tidak akan terjadi,” ucapnya.
Ia juga meminta agar masyarakat lebih selektif dan bijak, terutama dalam penggunaan media sosial agar tidak mudah terpengaruh oleh paham dan ideologi yang terlarang.
“Radikalisme dan terorisme mengancam keutuhan NKRI, masyarakat harus bisa membentengi diri agar tidak terjerumus pada paham radikalisme,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, para peserta diberikan penjelasan mengenai cara mengidentifikasi paham radikalisme yang terlarang.
Selain itu, mereka juga diberikan pembekalan untuk menghadapi kelompok radikal dan anti Pancasila yang mencoba masuk ke lingkungan masyarakat.
Kepala Kemenag Kulonprogo HM Wahib Jamil SAg MPd mengatakan, belajar agama hendaknya melalui pintu dan tahapan-tahapan yang tepat. Kalau tidak, akan salah dalam memahami agama.
“Dalam beragama, seseorang hendaknya dilaksanakan secara moderat. Sehingga tidak menjadi orang yang radikal, namun juga bukan liberal. Dengan moderasi beragama ini nantinya akan tercipta kerukunan umat beragama dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. (qin)