Anda berada di
Beranda > News > Berapa Harga Nyawa Hari Ini? Buku baru Eko Triono

Berapa Harga Nyawa Hari Ini? Buku baru Eko Triono

YOGYAKARTA – Eko Triono salah satu cerpenis Yogyakarta, baru-baru ini menerbitkan buku antologi cerpen dengan judul ‘Berapa Harga Nyawa Hari Ini’. Buku baru ini memuat cerpen-cerpen Eko yang mengangkat tema sosial yang ditangkapnya melalui fenomena hidup. Bagi Eko, sastra adalah ruang untuk belajar berbagai hal atau bidang, namun dalam buku ini lebih mengedepankan tema-tema tragis dan ironis dalam kehidupan. Eko menangkap fenomena sosial dalam kehidupan kemudian di tuangkan dalam cerpen.

Sebagaimana dapat disimak dalam podcast di kanal Youtube Bang Tedi Way, premiere selasa (14/06/2022). Eko Triono menyampaikan salah satu halnya mengenai bahasa. Pada awalnya seseorang memiliki bahasa ibu di daerah asal kelahirannya, yakni bahasa daerah, setelah anak itu tumbuh dewasa, lantas sekolah dilanjutkan kuliah, si anak mendapatkan tambahan bahasa baru lainnya, seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau bahasa asing dan bahasa daerah lainnya.

“Saya menulis cerita, adalah cara saya menikmati hidup, melihat fenomena yang menginspirasi tulisan saya, jadi karya ini lahir dari imajinasi yang muncul atas fenomena dalam kehidupan. Contohnya, ada keluarga yang tergolong miskin, jika sakit ia tak mungkin masuk rumah sakit yang mahal, begitupun sebaliknya, yang kaya, tak mungkin periksa di puskesmas. Padahal harusnya semua orang itu, semua manusia itu sama levelnya, karena penilaian strata sosial kita dinilai memiliki nilai strata sosial yang lebih tinggi, atau berbeda dengan yang lainnya,” kata Eko.

Pemilihan judul buku, diinspirasi dari kisah hidup seorang kepala keluarga, dimana kepala keluarga yang memiliki satu anak, akan berbeda dengan kepala keluarga yang memiliki banyak anak. Salah satunya ada cerita mengenai terapi ijazah, jika ijazahmu tidak laku, bisa dijaminkan, apakah semua universitas atau sekolah bisa menjamin bahwa ijazah bisa laku untuk bekerja misalnya, lalu ada dukun yang berani menjaminnya, bukankah hal ini tragis?

“Apakah orang yang menonton bola itu, hidup dari menonton bola. Apakah tukang bakso yang tidak menjual bakso disebut tukang jual bakso? Cara seperti inilah bagi saya untuk menikmati hidup. Menikmati hidup dengan cara menulis cerita,” ungkap Eko.

Dasar sastra adalah cerita, setiap kehidupan adalah cerita, cerita adalah sebuah industri yang sangat besar, tanpa kita sadari. Televisi, iklan, sinetron dan sebagianya, kita dibangun dari cerita kehidupan kita.

“Kita bertanya ke seseorang, anda berasal dari mana? Kita sedang mempertanyakan setting atau latar dalam sebuah cerita, begitulah cara menerapkan inspirasi dalam tulisan,” jelas Eko Triyono.

Lebih detail mengenai boncang-bincang buku ‘Berapa Harga Nyawa Hari Ini’, bisa dilihat dalam youtube di link berikut ini https://youtu.be/R3hRDRgyKVs. Eko Triono berusaha menyampaikan kepada para penulis dari kalangan anak muda bahwa menulis itu mudah, inspirasi dapat dari sekitar kita dan kita bisa hidup dari dunia tersebut. (kun)

Artikel Serupa

Ke Atas