BANTUL – Penyebaran wabah virus Corona kini sudah semakin massif di Indonesia, termasuk di kabupaten Bantul, DIY.
Tercatat sudah ada delapan ratusan lebih penduduk yang terpapar virus ini.
Di kabupaten Bantul sendiri, data terbaru yang dilansir dari Dinas Kesehatan menunjukkan ada sembilan orang dinyatakan positif terpapar virus corona, dengan satu diantaranya meninggal dunia.
Oleh karenanya, Pemerintah kabupaten Bantul telah menjalin kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Bantul dan sejumlah pihak lainnya, untuk melakukan langkah-langkah pencegahan ke beberapa fasilitas umum (fasum) seperti Pasar Tradisional maupun Pasar Desa, yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat melakukan transaksi ekonomi.
Pada Rabu (25/3/2020) siang, BPBD Bantul melakukan penyemprotan cairan desinfektan, sebagai upaya untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme yang berpotensi muncul dalam kerumunan banyak orang. Adapun tiga lokasi yang menjadi tempat penyemprotan desinfektan oleh BPBD Bantul, yakni Pasar Ngangkruksari dan Pasar desa Petung, yang berada di kelurahan Donotirto, Kretek, serta Pasar desa Celep, di kelurahan Srigading, Sanden.
Pemerintah kabupaten Bantul melalui Sekretaris Daerah, Helmi Jamharis, yang turut hadir dalam prosesi penyemprotan tersebut, menyampaikan dukungannya kepada BPBD untuk terus melakukan aksi semprot zat desinfektan ke beberapa fasum, yang menjadi titik berkumpulnya masyarakat dalam jumlah yang cukup besar.
“Kami disini juga meminta bantuan masyarakat setempat agar tetap menjaga kebersihan wilayahnya masing-masing, dan bersama-sama mendukung Pemerintah agar Bantul terbebas dari corona,” papar Helmi Jamharis di Pasar Ngangkruksari, Rabu (25/3/2020).
Tak lupa Pemerintah kabupaten Bantul juga mengkampanyekan tagar #StayAtHome (Tetap Berada di rumah) dan #WorkFromHome (Bekerja dari Rumah), sekurang-kurangnya selama 14 hari, untuk mencegah meluasnya penyebaran wabah ini. (qin)