GUNUNG KIDUL – Perkembangan kamera smartphone sekarang ini ternyata tidak hanya mendukung pengambilan gambar yang lebih baik, tetapi juga video. Bahkan tak jarang beberapa pabrikan menghadirkan kemampuan perekaman video yang tidak kalah dengan kamera profesional. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh siswa-siswa SMK Muhammadiyah Semin. Mereka memanfaatkan smartphone untuk membuat sebuah film pendek yang menarik. Bahkan mereka bisa berprestasi baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Terakhir mereka mendapatkan medali emas dalam ajang Olimpiade Ahmad Dahlan di Bandar Lampung, Sabtu 28 Oktober 2017 dengan judul film Sang Pengabdi. Selain itu mereka juga mewakili propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat nasional cabang film pendek di Kupang Nusa Tenggara Timur pada tanggal 24-30 September 2017 dengan judul film Candi Risan.
Septyan Dwi Nuryanto, salah satu siswa SMK Muhammadiyah Semin sekaligus sutradara film Sang Pengabdi dan Candi Risan mengatakan bahwa membuat film itu tidak harus menggunakan alat-alat serba mahal, buktinya dengan smartphone yang hampir setiap siswa memilikinya bisa menghasilkan film yang menarik.
“Pada awalnya memang kita mengira membuat film itu harus menggunakan alat-alat yang serba canggih. Ternyata dengan smartphone yang kita punya, bisa menghasilkan karya yang menarik juga,” katanya.
Dengan memanfaatkan gadget, otomatis juga menjadi solusi keterbatasan peralatan yang ada di sekolah.
“Sekolah hanya mempunyai tiga kamera, sementara siswa kami jumlahnya ratusan. Kalau kita paksakan, tentu materi tidak akan selesai karena masing masing siswa harus membuat satu karya film. Adanya gadget ini tentunya sangat membantu. Ini sekaligus membuktikan bahwa penggunaan gadget tidak hanya untuk selfie, media sosial, main game dan kegiatan negatif lainnya. Justru harus bisa memanfaatkan gadget untuk kegiatan positif dan pastinya menghasilkan karya yang menginspirasi,” kata Faisal Fajaruddin guru multimedia di sekolah setempat, Minggu (12/11/2017).
Sidik Kasianto, pegiat film pedek dari Sanggar Film Gunungkidul mengapresiasi kreatifitas siswa-siswa Semusim Movie SMK Muhammadiyah Semin tersebut. Apa yang dilakukan siswa-siswa kreatif tersebut sekaligus meminimalisir dampak negatif dari penggunaan gadget.
“Tak bisa dipungkiri hampir setiap orang tidak bisa lepas dari gadget. Bahkan kemanapun pergi selalu dibawa. Nah seharusnya gadget ini bisa menjadi teman belajar dan juga berkarya. Tak ada masalah menggunakan alat apapun, yang penting karya-karya yang dibuat bisa menginspirasi dan memberikan edukasi untuk masyarakat,” harapnya.
Hingga saat ini sudah ada lebih dari 300 film pendek yang diproduksi oleh siswa-siswa Semusim Movie SMK Muhammadiyah Semin dan didokumentasikan dalam bentuk kepingan DVD dan juga diikutkan dalam ajang Festival Film Sekolah (FFS) di sekolah mereka. Mereka juga rutin mengadakan pemutaran film atau layar tancep untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Tak hanya itu, sebagian uang pembinaan yang mereka dapat dari perlombaan juga digunakan untuk aksi sosial dalam berbagai kegiatan.
Penulis: Siti Utami / SMK Muhammadiyah Semin
#lombareportasespj2017
Catatan: penambahan lokasi kabupaten, penambahan koma/spasi, dalam kurung.