BANTUL – Memasuki hari ketiga sekaligus terakhir dari pelaksanaan Pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) ke seluruh 17 kecamatan di kabupaten Bantul, kali ini giliran masyarakat di kelurahan Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, yang menerima bantuan eksklusif dari Kementerian Sosial RI serta Pemda Bantul ini.
Tercatat ada sekitar 228 penerima BST yang berasal di 16 pedukuhan se-kelurahan Sumbermulyo, dimana empat orang diantaranya dinyatakan salah sasaran oleh Pemerintah desa setempat.
Bupati Bantul, Drs. Suharsono yang turut hadir dalam acara di Balai Desa Sumbermulyo tersebut, menyampaikan bahwa hasil dari penerimaan BST di seluruh 17 kecamatan akan dilaporkan langsung ke Pemerintah pusat.
“Jadi hasilnya yang kita lakukan ini nanti langsung lapor ke Kementerian terkait. Lalu nanti sorenya langsung dilaporkan ke bapak Presiden. Jadi apa yang kita lakukan ini sudah termonitor semuanya oleh Pak Presiden. Semuanya akan kita laporkan secara transparan,” kata Bupati singkat kepada awak media, Kamis (14/5/2020).
Sementara itu Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta M. Hery Salugu, SE, M.SI pada kesempatan yang sama, menuturkan bahwa bantuan ini harus bisa dirasakan manfaatnya sesegera mungkin oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan, sebelum masuk libur lebaran tahun ini.
Pihaknya pun tidak menutup kemungkinan apabila setelah lebaran nanti akan ada periode kedua penerimaan BST, khususnya bagi mereka yang saat ini belum terdaftar pada periode pertama.
“Setiap hari harus ada progress yang dijalankan dari masing-masing daerah. Yang diinginkan oleh Bapak Presiden adalah sebelum masuk masa THR atau libur Idul Fitri, semuanya harus sudah selesai. Nanti setelah itu, kalo ada.yang mampu tahap kedua, disegerakan untuk tahap keduanya. Itu artinya, masyarakat harus bisa tegak berdiri di tengah situasi seperti saat ini,” kata Hery Salugu.
Bantuan Salah Sasaran
Di balik lancarnya proses pencairan bantuan, yang lebih mengutamakan masyarakat kurang mampu, rupanya masih ada saja kekeliruan yang terjadi, khususnya terkait penerima bantuan, yang dinilai masih belum tepat sasaran.
Hal itu disampaikan langsung oleh Lurah Sumbermulyo, Ani Widayani, yang jelas-jelas menyayangkan masih adanya kejadian seperti ini di wilayahnya.
“Dari yang tingkat bawah saja (level ekonominya) itu banyak yang tidak lolos (seleksi penerima bantuan). Hanya ada 48,77% yang lolos. Akibatnya dana desa kami yang bisa terserap hanya 26% dari total 228 penerima,” tegas Ani Widayani.
Uniknya, salah satu yang mengakui kekeliruan tersebut justru adalah penerimanya sendiri, yang merasa masih mampu mencukupi kebutuhannya sehari-hari tanpa perlu mendapat tambahan bantuan dari Pemerintah.
“Pada tanggal 30 (April) saya mengikuti Musdessus (Musyawarah Desa Khusus — menghadapi pandemi Covid-19, red), nah disitulah pengumuman penerima BST muncul. Awalnya ya saya sempat bingung. Tapi karena malamnya ada edaran bahwa dana ini bisa dialihkan (penerimanya), jadi saya langsung WA ke Bu Lurah, kalo saya sepertinya tidak nyaman kalo harus menerima dana itu,” sebut Yustiani Satini, warga pedukuhan Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul.
Mengingat dana tersebut dicairkan melalui transfer rekening, ia sendiri merasa belum yakin bahwa dana tersebut telah dikembalikan kepada yang lebih membutuhkan.
“Selanjutnya ada edaran bahwa dana tersebut sudah dicairkan melalui tabungan BPD. Ketika saya hendak mengecek, ternyata pada saat itu kantornya tutup. Akhirnya sampai sekarang belum saya cek lagi,” tambah Bu Yustiani, yang juga istri dari Dukuh Kaligondang ini. (qin)