JAKARTA – Petinju legenda ris asal Amerika Serikat Muhammad Ali berpendapat, “he who is not courageous enough to take risks will accomplish nothing in life”. Para pendiri di balik bisnis daring Sekar Jagat Bali dan Jnanacrafts adalah mereka yang berani mengambil risiko, melepas pekerjaannya masing-masing dengan menjadi seorang wirausaha.
Sekar Jagat Bali (tokopedia.com/sekarjagatbali) dibentuk sejak 2009 silam, melalui pilihan Leo Agung Puri Bowo Laksono (35). Pilihan untuk meninggalkan pekerjaan sebagai seorang engineer di salah satu perusahaan elektronik multinasional, ditebusnya dengan mewujudkan mimpi membangun bisnisnya sendiri.
Dengan modal awal sebuah telepon genggam dan koneksi internet, toko online yang menyediakan produk spa dan aromaterapi itu kini beromzet Rp 150 juta/bulan.
Sang pemilik, yang berlatar Sarjana Elektro UGM, mengungkapkan harapannya. “Saya ingin Sekar Jagat Bali ke depannya bisa menjadi sebuah pusat belanja produk-produk khas Bali yang kemudian bisa membanggakan nama Indonesia.”
(Video Sekar Jagat Bali: https://www.youtube.com/watch?v=fj0Ag5SI8Uk)
Kisah selanjutnya datang dari pemberani lainnya, Putu Eko Filyawan. Ia memutuskan untuk hengkang dari perusahaan energi dan perhiasan tempatnya bekerja, untuk membangun bisnis online perhiasan peraknya sendiri, Jnanacrafts (tokopedia.com/filyawan), sejak lima tahun lalu.
Dalam mengembangkan bisnisnya, Filyawan menggandeng beragam komunitas pengrajin di Bali. “Dimulai dari Tokopedia, saya percaya bahwa kesuksesan hanya bisa diraih dengan membantu orang lain menjadi lebih sukses,” tutur Sarjana Sains Elektronika UGM yang kini berusia 32 tahun.
Pebisnis daring yang sudah beromzet puluhan juta per bulan ini pun berharap, suatu hari nanti ia bisa ikut memamerkan karya-karya miliknya lewat pameran berskala nasional. (qin)