YOGYAKARTA – Kelompok Menyulam Seven Needles kembali mengadakan pameran sulamnya yang ke 10. Pameran ini akan diadakan pada tanggal 6 sampai dengan tanggal 15 Januari 2018 di Galeri Kelas Pagi Yogya, JL Brigjen Katamso No. 48 Yogyakarta.
Pameran kali ini berjudul TOXIC, yang akan menggambarkan bagaimana para peserta telah teracuni dan diracuni kegiatan menyulam tangan. Pameran akan diikuti oleh 18 peserta yang akan memamerkan kurang lebih 70 karya sulam tangan dengan berbagai tema dan bentuk dan media.
Pameran akan dibuka pada 6 Januari 2018, pukul 16.00. Selanjutnya pada 7-15 Januari 2018, pameran akan digelar pada pukul 11.00-21.00, di Galeri Kelas Pagi Yogya, JL Brigjen Katamso No.48 Yogyakarta.
Menyulam bukan hanya pekerjaan nenek-nenek
Siapapun bisa mempelajari cara menyulam tangan, baik itu anak-anak, anak muda, orang dewasa, laki-laki maupun perempuan.
“Tujuan kami mengadakan pameran ini adalah juga untuk memperkenalkan kegiatan sulam tangan kepada anak-anak muda. Bahwa menyulam bukan melulu pekerjaan nenek-nenek atau oma-oma saja,” kata pendiri Seven Needles, Kristi Harjoseputro. Selain mengisi waktu luang, menyulam juga bisa menambah uang belanja.
“Seturut berjalan nya waktu, pameran di sana, pameran di sini, workshop di sana workshop di sini, sampailah kami disini, di pameran kami yang ke 10,” kata pendiri Seven Needles, Kristi Harjoseputro.
Setelah berkali-kali pameran, makin lama menyulam makin diminati. “Dan Puji Tuhan, apa yang diharapkan pada awal dibentuknya kelompok ini tercapai, menyulam sudah mulai banyak dikerjakan oleh anak-anak muda, baik laki-laki atau perempuan. Ke depannya kami berharap kelompok Seven Needles ini bisa bertambah solid, berjaya, makin dikenal dan tetap eksis di kancah kegiatan menyulam tangan khususnya di Jogja,” kata Kristi. (qin)