YOGYAKARTA – Yogyakarta, sejak dulu dikenal dengan masyarakat ekonomi kreatif dan sekaligus sebagai kota wisata budaya dan pendidikan. Saat ini, untuk menjadikan Yogyakarta sebagai target destinasi wisata dunia, tentu banyak hal yang harus disiapkan, terlebih pada era industri 4.0 menuju Society 5.0. Sehingga perlu pembenahan berbagai hal seputar SDM yang memiliki peran strategik dalam memasuki era tersebut, khususnya di Bantul sebagai gudang produksi kerajinan yang berorientasi ekspor, tentu menjadi pilihan bagi para akademisi untuk memperoleh data dan pendampingan masyarakat, untuk meningkatkan SDM yang berkualitas dengam kreativitas tinggi, sekaligus melakukan edukasi bagi masyarakat untuk melek teknologi.
Saat ini, industri kreatif cukup memiliki peluang untuk melakukan transfer teknologi baik pengolahan limbah (misalnya kayu) sebagai bahan dasar penciptaan produk fungsional berdaya saing global. Misalnya pada Mitra UKM ‘Ruaya’ yang mengeksplor kayu mindi sebagai bahan baku utama.
Kayu mindi sangat diminati pengrajin mengingat sifat kayu dengan dimensi stabil dan tidak mudah melengkung. Kayu mindi sangat mudah diolah baik ketika dipotong, diamplas maupun ditempel. Kayu mindi seringkali digunakan untuk membuat barang khusus sesuai pesanan untuk skala kecil dengan karakteristik teksturnya yang cenderung lurus dan bebas dari mata kayu, sehingga sering dipergunakan sebagai bahan pembuatan pintu, lemari, kursi maupun furnitur lainnya. Ruaya merupakan salah satu home industri yang fokus pembuatan tas fashion berbasis kayu olahan dengan mengutamakan citra desain khas tas fashion. Ruaya fokus mempertahankan kualitas produknya dan keunikan style dengan terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produknya.
Produk yang dipasarkan hingga pasar mancanegara ini sangat beragam, yakni tas kayu, speaker kayu, dompet kayu dan masih banyak lagi produk- produk lainnya yang berbahan dasar kayu mindi.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh para Mitra diantaranya: (1) perlu meningkatkan eksplorasi inovasi desain kekinian yang diminati dengan daya saing pasar yang kuat, (2) butuh peningkatan SDM pada sektor produksi dan marketing yang berbasis penguatan E- Commerce, (3) strategi memformulasikan konsep pemasaran berbasis IT dengan tampilan menarik dan stylish dengan sistem tata kelola yang stabil, (4) perlu menguatkan link & match dan sinergitas antara dunia usaha dan strategi branding corpoation, (5) lemahnya perlindungan hukum yang melekat pada produk unggulan berupa HKI.
Adapun target luaran yang ingin dicapai antara lain; (1) Terciptanya purwa rupa berupa prototype dan produk unggulan ekspor berbasis inovasi desain, (2) HKI (Hak Cipta Produk Desain),(3) Publikasi Artikel Ilmiah pada Jurnal Nasional (Terakreditasi), (4) Proceeding International Conference, (5) Aplikasi penguatan E-Commerce pada sistem marketing, (6) Publikasi pada Media Massa, (7) Video Profil Mitra (Proses pendampingan dan promosi produk unggulan), (8) Publikasi artikel ilmiah pada Jurnal Internasional (Bereputasi).
Sementara kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target capaian luaran yang disepakati Mitra, antara lain: (1) melakukan kegiatan pendampingan produksi dengan melakukan tata kelola workshop, (2) melakukan program workshop inovasi desain untuk menghasilkan produk-produk unggulan ekspor yang unik dan berdaya saing tinggi, (3) Melakukan program workshop penguatan E-Commerce berbasis IT, (4) Melakukan pendampingan proses produksi pada aplikasi produk berbasis inovasi desain yang dikembangkan selama pendampingan dengan Mitra, (5) Melakukan program regulasi dan bimbingan teknis registrasi HKI oleh Tim Penyuluh HKI dari Dirjen HKI, Kemenhum HAM DIY, (6) Pendampingan proses penyusunan draft HKI dan peregistrasian HKI.
Kegiatan ini diketuai Dr. Moh. Rusnoto Susanto, S.Pd, M.Sn dan Kolega Tim PKM Ibu Dr. Kusuma Chandra Kirana, MM (FE, UST Yogyakarta) dan Ibu Dr. Rahayu Retnaningsih, S.Pd, M.Pd (PEP Pascasarjana UST Yogyakarta) yang selama ini terlibat aktif sebagai teamwork pada program ini yang begitu banyak membantu baik teknis maupun strategis menangani program pendampingan mitra selama hampir setahun ini, yang berhasil memperoleh Hibah PKM dari DRPM Ristek Dikti tahun pendanaan 2020 setelah terlibat aktif sebagai teamwork pada program yang begitu banyak membantu ini, baik secara teknis maupun strategis menangani program pendampingan mitra selama hampir setahun terakhir.
Secara umum, dampak ekonomi yang dirasakan oleh Mitra setelah memperoleh peluang marketing yang positif, membuat mereka mendapatkan profit, dan secara tidak langsung dapat menyebarluaskan informasi melalui dunia maya, seperti media sosial serta website. (jun)