Anda berada di
Beranda > News > BWCF 2019 Ajak Para Penulis Kenang Sosok dan Karya Zoetmulder

BWCF 2019 Ajak Para Penulis Kenang Sosok dan Karya Zoetmulder

YOGYAKARTA – Sosok Zoetmulder yang kian lekat di Indonesia khususnya pulau Jawa, menjadi satu tokoh panutan, di tengah hiruk-pikuk masa penjajahan zaman Belanda kala itu. Ia banyak menuliskan karya sastra yang berkaitan tentang kehidupan Jawa kuno melalui pendekatan sastra religius. Ketika kompeni Belanda sibuk menyerang dan mencuri kekayaan alam milik Indonesia, beliau justru begitu aktif menuliskan karya sastra Jawa dan mempelajari bagaimana kehidupan di Jawa pada masa itu.

Hal ini dibuktikan dengan karya disertasinya pada tahun 1935 dengan judul Panteisme dan Monisme dalam Sastra Suluk-Jawa, yang kemudian berhasil meraih predikat cumlaude.

Hal itulah yang kemudian diangkat menjadi tajuk utama dalam perhelatan Borobudur Writers’ Cultural Festival (BWCF) 2019, yang berlangsung pada 21-23 November 2019 di Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah. Karya-karya Zoetmulder dianggap layak untuk diangkat ke permukaan, khususnya bagaimana ia mampu menggabungkan gagasan panteisme dan Monisme, yang masih relevan untuk dipelajari pada era saat ini.

Acara pembukaan festival ini berlangsung di Hotel Tentrem Yogyakarta, Kamis (21/11/2019) sore. Seluruh peserta dari berbagai negara maupun stakeholder terkait turut hadir dalam momen pembukaan tersebut.

Sebelum momen resmi pembukaan berupa pemukulan gong, terlebih dahulu dilakukan seremoni pemberian penghargaan kepada Dosen Teologi UI, Prof. Dr. Achadiati Ikram, atas sumbangsihnya di bidang teologi dan perkembangan manusia selama puluhan tahun.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimoderatori oleh Dr. Sindung Tjahjadi dari Fakultas Filsafat UGM. Ia turut mengundang enam orang penulis diantaranya Dr. Seno Gumira, Drs. Jiwa Atmaja, SU, I Ketut Sandika, S.Pd., M.Pd, Dr. Gregorius Subanar, SJ, Prof. Dr. George Quinn, dan Master Lian-Fe., untuk mengulas sedikit mengenai karya tulis mereka.

Pada hari kedua dan ketiga, acara BWCF 2019 difokuskan pada karya-karya Zoetmulder, baik dari segi Panteisme dan Monisme itu sendiri, serta tak ketinggalam manuskrip tentang kisah-kisah perempuan dari berbagai zaman. (qin)

Artikel Serupa

Ke Atas