Anda berada di
Beranda > Essay > Peran Penting Pelajar dalam Menangkal Radikalisme

Peran Penting Pelajar dalam Menangkal Radikalisme

Tentang kondisi krisis yang berkepanjangan saat ini perlu untuk direnungkan kembali. Apa yang sebenarnya terjadi dalam diri bangsa Indonesia. Hal ini bisa dimulai dari mengamati kehidupan sehari-hari yang ada di masyarakat. Berbagai kerusuhan, pencurian dari kelas ayam hingga tingkat korupsi dan manipulasi asset atau kekayaan Negara.

Cermin rendahnya kecerdasan emosional pelajar adalah kenakalan pelajar. Pakar pendidikan berpendapat bahwa anak dengan usia antara 12-13 tahun sangat membutuhkan pendampingan dan bimbingan. Kebanyakan pelajar usia itu merasa tidak berbakat dan berpendapat bahwa hanya orang-orang yang berkemampuan lebih yang berhasil. Akibatnya, pelajar di usia tersebut bisa berbuat apa saja untuk menghindari sebutan si “pecundang”

Kegagalan mengendalikan kemarahan adalah indikasi (tanda) kegagalan pendidikan kecerdasan emosional pelajar. Saat-saat ini kemarahan dalam kehidupan pelajar banyak menggejala, muncul dalam bentuk perkelahian antar kelompok pelajar dan pengeroyokan.

Pendidikan manusia seutuhnya yang meningkatkan kecerdasan logika rasional dan kecerdasan emosioanl merupakan tumpuan harapan bagi terlahirnya generasi pelajar Indonesia. Untuk memperbaiki terjadinya kegagalan kiranya tidak ada resep yang “instant” (cepat) tetapi memerlukan proses gradual (setahap demi setahap), perlahan-lahan, dan berkesinambungan.

Dalam rangka menjadikan manusia Indonesia khususnya pelajar yang terlibat dalam upaya meningkatkan nilai-nilai kebangsaan, maka perlu dilaksanakan pembinaan kesadaran bela negara. Perlu penanaman dan pengajaran kepada pelajar tentang lima dasar dari bela negara yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara serta kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik.

Arus globalisasi saat ini semakin deras. Jika tidak pandai menyaring dapat menyebabkan lunturnya nilai-nilai karakter bangsa di masyarakat khususnya pada pelajar. Adanya pertukaran budaya bangsa dan banyaknya budaya asing yang masuk, dapat merusak nilai-nilai karakter bangsa. Akibatnya jika nilai-nilai kebangsaan semakin luntur dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah radikalisme.

Paham radikalisme menyusup melalui lingkungan sekolah secara perlahan. Pelajar menjadi sasaran empuk yang mendulang kekuatan untuk mempengaruhi virus ekstrim terhadap sesame. Toleran menjadi intoleran melawan keberagaman yang terjadi. Perubahan sikap pelajar terlihat aksi kekerasan, permanisme, bullying terhadap temannya sendiri hal ini pemicunya karena tidak adanya kesepemahaman.

Masalah ini merupakan suatu fakta yang tidak boleh diabaikan mengingat pentingnya sikap nasionalisme khususnya pelajar sebagai pemegang estafet kepemimpinan bangsa diharapkan dapat mencerminkan cita-cita pendidikan. Upaya untuk menangkal radikalisme bukan hanya tugas dari TNI dan Polri, namun semua komponen bangsa.

Pelajar sebagai tonggak muda berperan juga dalam menangkal gerakan radikalisme dan gerakan-gerakan yang bisa memecah belah bangsa. Upaya untuk menangkal radikalisme tidak hanya berbentuk kegiatan yang berbau militeristik, tetapi semua kegiatan yang merupakan implementasi dari nilai-nilai bela negara.

Peran utama pelajar dalam mencegah berkembangnya paham radikalisme adalah menanamkan pemahaman yang tepat terhadap masyarakat. Keberadaan paham radikalisme memang mengancam terjadinya tindak kekerasan dan hal-hal yang tidak diinginkan. Maka dari itu, keberadaannya merupakan tantangan bagi pelajar dan seluruh masyarakat yang menginginkan kehidupan damai. Pelajar bersama pemerintah merupakan ujung tombak pencegah berkembangnya paham radikalisme semakin meluas.

Pelajar berperan untuk selalu hidup bertoleransi, melestarikan budaya, taat akan hukum dan aturan, melaksanakan ketertiban negara, memakai produk Indonesia, gotong royong membantu korban bencana, mengamankan lingkungan sekitar.serta menjaga nama baik bangsa dan negara,

Pelajar harus bisa meningkatkan kualitas dan prestasinya untuk bermartabat karena pelajar menjadi generasi harapan bangsa. Pelajar harus belajar dengan rajin, berprestasi dan mengharumkan nama bangsa.

Peran pelajar yang dapat digunakan dalam upaya menangkal radikalisme untuk meningkatkan nilai-nilai kebangsaan diantaranya turut memerangi bahaya narkoba, mewaspadai dan menolak keterlibatan dalam kelompok-kelompok yang membawa paham radikalisme agama di sekolah.

Pelajar harus membudayakan tabayyun dan memfilter segala informasi yang masuk, jangan asal menyebarkan berita hoax, dan ujaran kebencian. Sekarang ini marak broadcast yang kerap meresahkan dan berpotensi membuat resah dan perpecahan, untuk itu perlu klarifikasi dan filter terlebih dahulu sebelum broadcast atau ketika menerima informasi.

Perkembangan dunia pendidikan pelajar era global diserbu dengan berbagai kemudahan. Oleh karena itu pelajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam menangkal radikalisme. Racuni mereka dengan pengembangan bakat yang dimiliki dan bangga berbangsa serta cinta tanah air. Pembentukan karakteristik pelajar dimulai dari sekolah dan keluarga. Kerjasama dari program pemerintah yang gencar untuk mencanangkan pendidikan nilai kebangsaan atau nasionalisme menjadi sarana untuk membina pelajar. Suarakan anti kekerasan, menghargai perbedaan, tumbuhkan rasa kebersamaan. Pembinaan pendidikan nilai kebangsaan melalui jalur pendidikan ini dirasakan tepat waktu, tepat fungsi, serta tepat sasaran bagi pelajar. Pendidikan menjadi alternatif preventif dalam membangun pelajar yang lebih baik. Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas pelajar dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah terutama radikalisme.

 

Essay ditulis oleh Muhammad Rizal Hanafi

Senin, 10 Desember 2018

Artikel Serupa

Ke Atas