Anda berada di
Beranda > Essay > Jurnal kegiatan PPK sebagai implementasi pelajar dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan

Jurnal kegiatan PPK sebagai implementasi pelajar dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan

Nilai kebangsaan merupakan komponen penting yang harus diingat semua masyarakat Indonesia. Nilai kebangsaan bisa menjadi sumber untuk membentuk rasa kebangsaan yang bisa mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Nilai – nilai kebangsaan merupakan cerminan dari sebuah negara masa kini dan akan datang yang bersumber dari nilai –  nilai budaya yang dimiliki bangsa itu sendiri.  Menumbuhkan   nilai  –  nilai   kebangsaan   adalah   upaya   untuk membangun   satu   karakter   bangsa   yang   berdaulat dan  berintegritas   tinggi.

Pendidikan karakter yang diterapkan di indonesia memiliki peran penting dalam menumbuhkan    nilai-nilai kebangsaan pelajar. Pendidikan karakter tersebut dilakukan dengan penerapan nilai moral luhur kepada siswa dan membiasakan mereka dengan kebiasaan yang sesuai dengan karakter kebangsaan. T. Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan  pendidikan moral dan pendidikan akhlak yang bertujuan untuk membentuk  pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan  warga negara yang baik.

Pendidikan karakter penting bagi pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter akan menjadi    basic atau dasar dalam pembentukan karakter berkualitas bangsa, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti toleransi, kebersamaan, kegotongroyongan, saling membantu dan mengormati. Dalam penanaman nilai-nilai tersebut tentu dapat memperkuat rasa kebangsaan dalam diri pelajar. Namun nilai nilai tersebut perlu direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu jurnal kegiatan PPK (Peningkatan Pendidikan Karakter) dapat dijadikan pelajar sebagai media dalam mengimplementasikan nilai nilai karakter yang mereka dapat. Dalam jurnal tersebut siswa dilatih dalam bertanggung jawab di kehidupan masyarakat. Mereka akan melaporkan apa saja kegiatan yang mereka lakukan pada waktu libur namun berkaitan dengan nilai nilai karakter berlandaskan pancasila. Dengan demikian guru dapat memantau sejauh mana pendidikan karakter melekat dalam diri pelajar di lingkungan masyarakat.

Jiwa sosial yang tinggi merupakan kunci dasar dalam mebangun rasa nasionalisme dalam diri pelajar. Dengam jurnal ppk mereka akan terbiasa hidup dengan penuh tanggung jawan dan terstruktur. Berikut merupakan pendidikan karakter yang bersumber dari Pancasila:

  1. Nilai Religiusitas, yakni nilai-nilai spiritual yang tinggi berdasarkan keyakinan agama masing-masing, toleransi terhadap agama lain, sebagai konsekuensi nilai Ketuhanan YME;
  2. Nilai Kekeluargaan, yakni nilai-nilai kebersamaan dan sepenanggungan dengan sesama warga Negara, sebagai konsekuensi bangsa majemuk yang mendiami wilayah kepulauan;
  3. Nilai Keselarasan, yakni kemampuan beradaptasi dan kemauan untuk memahami serta menerima kebudayaan daerah atau kearifan lokal, sebagai konsekuensi dari bangsa yang bersifat plural;
  4. Nilai Kerakyatan, yakni sifat kearifan kepada rakyat sebagai landasan dalam merumuskan dan mengimplementasikan suatu kebijakan publik, yang dating dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, sebagai perwujudan kedaulatan rakyat.

Pengembangan karakter kebangsaan adalah sebuah tindakan kebersamaan sosial. Artinya, semua komponen dari bangsa tersebut harus sepakat melalui kesadaran diri sendiri untuk menginternalisasikan nilai-nilai kebangsaan dan ideologi kebangsaan ke dalam mindset masing-masing individu atau kelompok. Setiap individu dan kelompok harus bersikap proaktif untuk memperkaya kepribadian masing-masing dengan nilai-nilai ideologi negara dan filosofi kebangsaan. Termasuk, cerdas menghapus nilai-nilai kehidupan  yang berpotensi merusak karakter kebangsaan.

Membangun karakter kebangsaan Indonesia haruslah dengan cara mendidik perasaan dan pikiran orang-orang untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan ke dalam perilaku sehari-hari. Hal termudah adalah dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila ke dalam perilaku sehari-hari. Bila saja nilai-nilai Pancasila tersebut mampu menjadi kekuatan moral dalam perilaku sehari-hari, maka secara otomatis karakter kebangsaan Indonesia akan terbentuk dengan sendirinya ke dalam kepribadian setiap Warga Negara Indonesia. Sebuah bangsa tanpa karakter kebangsaan yang unik dan autentik akan mengalami kesulitan dalam memposisikan dirinya di dalam pergaulan internasional. Keasliaan jati diri bangsa melalui karakter kebangsaan Indonesia dari setiap Warga Negara Indonesia akan menjadi sebuah keunggulan dalam memenangkan persaingan di dalam kehidupan globalisasi.

Pendidikan bukan sekedar berfungsi sebagai media untuk mengembangkan kemampuan semata, melainkan juga berfungsi untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermatabat. Dari hal ini maka sebenarnya pendidikan watak (karakter) tidak bisa ditinggalkan dalam berfungsinya pendidikan. Oleh karena itu, sebagai fungsi yang melekat pada keberadaan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa, pendidikan karakter merupakan manifestasi dari peran tersebut. Untuk itu, pendidikan karakter menjadi tugas dari semua pihak yang terlibat dalam usaha pendidikan (pendidik). Hal itu juga diperkuat dengan adanya pengaplikasian nilai nilai karakter yang dikembangkan pelajar atau siswa dalam kehidupan sehari-sehari dalam beberapa aspek. Mereka akan belajar bagaiman harus membagi waktu secara baik dan bagaiman menjaga tanggung jawab dengam baik. Mereka juga akan mengetahui bahwa mereka memiliki peranan besar dalam memperkuat nilai niai kebangsaan.

Pendidikan karakter juga membentuk sifat yang baik, terutama dari segi etika dan moral, etika seseorang yang tidak mendapatkan pendidikan karakter akan cenderung negatif, terlebih faktor lingkungan yang selalu berperan dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan adanya pendidikan karakter akan memberikan batasan-batasan apa yang baik dan apa yang buruk.

 

Essay ditulis oleh Almamifta Aurel Noviatri

Senin, 10 Desember 2018

Artikel Serupa

Ke Atas