Anda berada di
Beranda > News > Pemuda Dusun Nglembu Lestarikan Tradisi Jimpitan Beras

Pemuda Dusun Nglembu Lestarikan Tradisi Jimpitan Beras

BANTUL – Jimpitan beras adalah kegiatan pengumpulan beras yang dilakukan dari rumah ke rumah secara kontinyu sesuai keikhlasan pemberi. Gerakan ini sudah lama dikenal di kalangan warga. Tepatnya di Dusun Nglembu, Panjangrejo, Pundong, Bantul tradisi jimpitan beras masih berjalan hingga kini.

Pemuda Dusun Nglembu yang tergabung dalam sebuah paguyuban bernama Paguyuban Muda Mudi Nglembu (PMMN) melestarikan tradisi jimpitan beras. Petugas yang mengambil beras jimpitan adalah pemuda Dusun Nglembu. Petugas pengambil beras terdiri dari 7 kelompok sesuai jumlah hari. Tiap kelompok terdiri dari 2-3 pemuda. Pemuda Dusun Nglembu yang ikut menjimpit mulai dari remaja kelas 1 SMP atau yang termasuk dalam golongan usia remaja.

Apabila ada anggota kelompok yang berhalangan untuk menjimpit maka harus mencari pengganti dengan cara bertukar jadwal. Jika tidak ada yang bias bertukar jadwal maka yang berhalangan menjimpit harus membayar denda.

Denda tersebut telah disepakati bersama dalam rapat rutin PMMN tiap bulannya. Denda berfungsi agar konsisten dan sebisa mungkin untuk menjimpit sesuai jadwal yang telah dibuat bersama. Biasanya yang berhalangan menjimpit adalah yang sudah bekerja karena masuk shift malam.

Jimpitan beras biasanya dilakukan ba’da sholat isya’ agar tidak terlalu malam. Para warga telah menyiapkan beras di dalam wadahseperti wadah bekas botol air mineral atau cup agar-agar. Berbekal senter dan plastic kresek para petugas mengambil beras jimpitan dari satu rumah kerumah yang lain.

Setelah jimpitan beras selesai beras dikumpulkan ke Rumah Ketua PMMN, Geo Guntur. Beras dikumpulkan menjadi satu dalam sebuah karung. Biasanya satu hari, beras yang terkumpul sekitar 2-2,5kg.

“Walau beras yang terkumpul tidak banyak tetapi semoga seperti peribahasa sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit,” ungkap Geo (17/10).

Pada akhir bulan beras jimpitan tersebut ditimbang dan dijual. Akhir bulan September 2017 yang lalu dapat terkumpul 75 kg beras. Beras dijual pada salah satu took kelontong milik warga Dusun Nglembu. Hasil penjualan akan masuk kas PMMN.

Kas tersebut nantinya akan digunakan untuk kepentingan warga juga. Seperti pada acara peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun ini. PMMN menyelenggarakan kegiatan senam sehat. Selain itu PMMN juga menyalurkan dalam bentuk pembuatan lampu jalan di sekitar Dusun Nglembu yang kurang penerangan.

Kegiatan jimpitan beras mendapat dukungan positif dari para warga. Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut. Warga dapat menyumbang walau hanya dengan sejimpit beras. Para pemuda juga dapat lebih mengenal warga Dusun Nglembu dengan bersilaturahmi dari rumah kerumah.

Saat ini tradisi jimpitan beras mulai tergantikan dengan uang receh. Walau hampir sama hanya berbeda yang obyek yang dijimpit. Jimpitan beras diharapkan dapat terus dilestarikan hingga generasi-generasi selanjutnya.

 

Oleh Muhammad Rizal Hanafi-SMK Negeri 1 Sewon

#lombareportasespj2017

Editor: @124

Catatan : penambahan lokasi kabupaten dan tanggal/bulan.

Artikel Serupa

Ke Atas