Anda berada di
Beranda > News > BULAN BAKTI KARANG TARUNA 2017, KT SEJATI GELAR SEMINAR LEADERSHIP

BULAN BAKTI KARANG TARUNA 2017, KT SEJATI GELAR SEMINAR LEADERSHIP

BANTUL – Dalam rangka memeriahkan Bulan Bakti Karang Taruna tahun 2017, Karang Taruna Seta Jalanidhi Timur (SEJATI) Desa Sendangsari Pajangan Bantul menyelenggarakan kegiatan Seminar Leadership mengusung tema ‘Peran Pemuda di Desa’ pada hari Jumat (15/9) malam di Pendapa Balai Desa Sendangsari.

Menurut Mujib Azzuhri Ketua Karang Taruna SEJATI Desa Sendangsari, kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Bulan Bakti Karang Taruna 2017, dengan tujuan untuk mengupgrade pemahaman anggota karang taruna mengenai kepemimpinan.

“Pesertanya, selain dari pengurus KT Desa Sendangsari, juga berasal dari pengurus atau perwakilan dari Karang Taruna unit dari 18 dusun, serta para aktivis karang taruna yang berminat,” ungkap Mujib.

Menghadirkan dua narasumber yakni, Pidi Winanta ST pengusaha nasional, dan Tedi Kusyairi yang pernah aktif di Karang Taruna Bantul, Komite Nasional Pemuda Indonesia Bantul, Forum LSM DIY, dan kini menekuni bidang seni, sastra, budaya serta menjadi owner dan founder sejumlah media slah satunya www.suarapemudajogja.com.

Pada kesempatan tersebut, Pidi Winanta mengungkapkan bahwa setiap pemuda harus memiliki inovasi yang dipertahankan untuk membangun desanya.

“Mengembangkan ide inovasi di dusun sangat penting utnuk membangun desa, selain itu untuk menumbuhkan semangat mengajak para pemuda untuk melakukan perubahan di desa,” kata Pidi.

Sementara itu Tedi Kusyairi lebih banyak sharing mengenai pengalamannya berorganisasi, bekerja, dan beraktivitas sosial.

“Teori leadership atau kepemimpinan itu mudah, tapi praktiknya berat. Saat ini implementasi kepemimpinan lebih terdistorsi ke arah politik, itu tidak salah, namun bagaimana menemukan bentuk kepemimpinan yang ideal itu sulit, sangat tergantung pada kondisi wadahnya, karakter individu peminpinnya, serta karakter yang dipimpinnya,” jelas Tedi.

Pada kesempatan tersebut, para peserta banyak bertanya mengenai konsep inovasi, cara mengatasi konflik yang terjadi di sebuah organisasi, serta bagaimana peran pemuda di desa sebaiknya.

“Prinsip kepemimpinan itu sederhana, ‘ada yang mau memimpin’, dengan berbagai konsekuensi yang dihadapi, dan yang lain ‘harus mau dipimpin’, apapun yang terjadi. Konflik seberat apapun pada dasarnya bisa dicari jalan penyelesaiannya, justru konflik bisa menjadikan sebuah organisasi menjadi lebih dewasa, dan matang,” terang Tedi.

Banyak hal yang harus dilakukan oleh pemuda di desa, menghadapi berbagai masalah yang kompleks di masyarakatnya. Namun seiring dengan itu pemuda harus selalu melakukan inovasi baik dalam kegiatan, kewirausahaan, serta karya. Baik itu secara organisasi maupun individual.

“Kami berharap usai acara ini, para aktivis di Karang Taruna Desa Sendangsari bisa terus maju berinovasi mengembangkan desa,” pungkas Mujib. (har)

Artikel Serupa

Ke Atas